Kamis, 19 Juni 2014

Tips Jadi Penulis Ala Tere Liye

    
 Alhamdulillah hari ini seneng banget deh bisa hadir di acara GREAT nya econo channel yang mengundang my favourite writer Tere Liye, padahal tadi hampir ga jadi berangkat loh gara-gara si qory temen gue yang udah daftar juga ga jadi ikut, secara gue kan orang ekstrovert ya jadi kalo pergi ke acara sendirian tuh rasanya aneh banget! Berasa kaya anak ilang  hehe.

 
      Ok, singkat cerita gue berangkat sama someone special in my life haha, siapa lagi kalo bukan suami gue :P Walopun doi lagi masuk angin tapi tetep mau nemenin gue (y)
Baiklah mari kita ke inti dari tulisan ini. Jujur dari awal gue udah exciting banget dengan acara ini secara pembicara yang hadir adalah Tere Liye! Yeah I am not a fans of him but actually he is my favourite writer, that’s all! why is he to be my favo writer? Keep reading this article so you can conclude by yourself

       Tadi tere liye datang dengan santainya pake tas ransel di pundak, pake kaos dan celana jeans, tapi tumben loh kali ini doi ga pake sandal jepit tapi pake sepatu sport gitu, pengen nanya kenapa sih.. but I guess that’s not important question yaa haha

     Sebenernya judul workshop ini kan dare to be a journalist, tapi bang Tere bilang dia bukan jurnalis so dia ga akan  ngomongin tentang jurnalis tapi tentang gimana jadi penulis. Hal pertama yang Bang Tere bilang adalah kenapa kamu mau jadi penulis? Why are we writing? Apakah kita nulis karena pengen punya uang banyak? Atau karena pengen terkenal? Atau apa? Bang Tere bilang kalo niatnya kayak gitu ya boleh-boleh aja tapi coba kalian dengar kisah berikut ini:

      Alkisah ada sebuah persahabatan yang sangat  indah antara burung pipit, penyu dan pohon kelapa. Mereka berteman semenjak mereka kecil. Pada suatu hari mereka harus berpisah. Si burung pipit terbang jauh tinggi melewati lautan luas, melewati berbagai daerah yang sangat jauh. Begitupun dengan penyu, ia pergi sangat jauh bahkan hingga melewati benua. Mereka berpisah selama tiga tahun. Setelah berpisah mereka berkumpul kembali dan masing-masing bercerita tentang pengalamannya selama tiga tahun berpisah, yang pertama bercerita adalah si burung pipit. Dia bercerita bahwa dia telah terbang sangat jauh ke daerah lain, dia telah melihat gununng-gunung yang kokoh, pantai-pantai yang elok, desa-desa yang permai dan sebagainya, lalu si penyu dan pohon kelapa berseru “waaah cerita kamu keren sekali duhai burung pipit”. Lalu si penyu juga bercerita bahwa ia telah pergi melintasi berbagai benua. Di berbagai benua tersebut dia bertemu dengan berbagai jenis orang baru. Ada yang bermata hijau, bermata biru, ada yang hitam legam ada juga yang putih bersih, lantas si burung pipit dan pohon kelapa berkata “waah cerita kamu jauh lebih keren penyu” Lalu tiba lah giliran si pohon kelapa yang harus bercerita, tapi si pohon kelapa bingung mau bercerita apa karena dia selama berpisah dengan teman-temannya tidak pergi kemana-mana. Dia hanya diam di tepi pantai, jangankan berpetualang ke tempat lain, bergeser pun ia tidak bisa, tapi si pohon kelapa ini secara rutin menghasilkan buah yang sangat banyak dan ketika buahnya itu berjatuhan, buah-buahan tersebut diambil oleh nelayan ataupun pelancong disana lalu diminum dan dibawa olehnya. Bisa jadi buah kelapa itu berbuah lagi di tempat lain, begitu seterusnya sehingga pohon kelapa tersebut memiliki banyak sekali buah yang tersebar ke seluruh dunia bahkan melampaui benua, melewati samudera yang bahkan lebih jauh daripada penyu dan burung pipit. Setelah mendengar cerita si pohon kelapa, si penyu dan burung pipit berseru “Waah Jadi buah kelapa di benua lain yang aku lihat itu asalnya dari kamu ya, waah itu lebih keren dibanding kami!”

          Ok, gimana menurut kalian cerita tersebut? Can you get the point?
        Well, cerita itu memang fiksi tapi hikmah dari cerita itu yang mau bang Tere kasih ke kita semua. Di cerita itu memang si penyu dan burung pipit bisa pergi jauh melanglang buana bahkan si pohon kelapa pun iri karena dia ga bisa seperti temen-temennya yang lain, tapi justru si pohon kelapa ini yang sangat bermanfaat buat orang lain, dia menghasilkan buah yang dapat dimanfaatkan orang lain dan bahkan ditanam lagi ditempat lain dan berbuah lagi lalu dimanfaatkan oleh orang lagi dan begitu seterusnya. Sejatinya pohon kelapa ini yang lebih hebat karena dia memiliki buah yang begitu banyak tersebar di berbagai tempat dan tentunya bermanfaat buat banyak orang. 

          Nah! Kalo kita mau jadi penulis yang pertama yang harus kita ingat adalah apa motivasi terbaik kita dalam menulis. Motivasi terbaik artinya dorongan yang membuat kita ingin menulis itu untuk apa? Apakah kita hanya ingin menulis sebatas terkenal saja?atau hanya ingin kaya? Kalo Cuma itu motivasi kita maka biasanya tak akan bertahan lama. Menulislah karena kita ingin menulis, suka menulis dan yang paling penting adalah kita menulis agar buah-buah kebaikan yang ada di tulisan kita dapat menyebar kemana-mana dan bermanfaat untuk banyak orang. Itulah seharusnya motivasi terbesar kita dalam menulis karena kita gak penah tahu sampai mana tulisan kita bisa berpengaruh untuk orang, kita tidak pernah tahu ternyata ada orang yang tersentuh hatinya karena tulisan kita, terbuka hatinya menuju hidayah Allah. Maasya Allah… Maka jadikanlah motivasi terbesar kita dalam menulis adalah untuk menyebarkan buah-buah kebaikan sehingga in sya allah pahala yang tak putus akan mengalir ke kita. Subhaanallah.. maka tulislah tulisan yang baik, yang bermanfaat untuk banyak orang.

        Bang tere cerita ketika beliau dulu sering membagikan naskah novel secara gratis secara rutin di blognya tiap hari, ada kejadian yang cukup mengagetkan. Suatu hari, bang tere ga bisa lanjutin ceritanya karena beliau lagi tugas ke luar kota yang ga ada signal. Semua orang nanyain ke bang tere “bang kapan cerita nya lanjut? (waktu itu cerita tentang borno dan mei) dari sekian banyak orang yang nanyain ada satu orang yang nanya nya beda, dia bilang dia tkw di hongkong yang setiap pagi membacakan cerita borno dan mei kepada majikannya seorang nenek yang dia rawat. Ketika cerita itu  terhenti si nenek galau kapan ceritanya lanjut sampai bilang, gimana kalo ternyata saya mati dan saya belom denger kelanjutan ceritanya. Sampe kaya gitu loh! Kita gak pernah tahu sampai mana tulisan kita itu, kita ga pernah tahu siapa yang baca tulisan kita. Maka kalo kita bikin tulisan yang baik, maka buah-buah kebaikan pun akan tersebar seperti si pohon kelapa tadi.

       Oia bang tere juga cerita tentang seniornya dulu waktu di kampus yang hobiii banget nonton bola. Setiap dini hari selalu nonton bola, nah beberapa tahun kemudian bang tere kaget pas lihat tabloid bola ada artikel yang ditulis oleh seniornya itu. Setelah bang Tere Tanya ternyata seniornya itu dulu kalo habis nonton bola paginya langsung nulis review tentang pertandingannya. Dia tulis lalu dia posting di blog begitu terus setiap hari sampai beberapa tahun kemudian ada editor yang lihat tulisannya di blog lalu tertarik sama tulisannya dan akhirnya dia kerja di tabloid bola dan dia bisa jadi reporter di sana yang meliput ke stadion-stadion terkenal bahkan bisa bertemu dengan pemain-pemain bola terkenal. See!luar biasa kan dari tulisan yang sekedar hobi  bisa jadi sesuatu yang sangat berharga.

         Nah, Pembahasan berikutnya yang dibahas oleh bang tere adalah kalo kita mau nulis, kita mau nulis apa? Nah ini ni yang banyak ditanyain ke beliau. Banyak orang bertanya ke bang tere “Bang, saya pengen jadi penulis bang tapi saya bingung mau nulis apa ya bang?” lalu bang tere bilang pertanyaan itu sama aja kaya ada orang yang bilang saya ingin jadi koki tapi gatau masak apa? Nah lho?!

        Bang tere cerita, suatu hari ketika di suatu seminar ada ibu rumah tangga yang bertanya pada bang tere pertanyaan tersebut, “bang, saya Cuma ibu rumah tangga, kalo saya mau jadi penulis saya harus nulis apa? Bang tere jawab coba ibu tulis keahlian ibu, saya ga punya keahlian bang saya Cuma lulusan SMA, terus kata bang tere lagi ibu rumah tangga nya bahagia? Iya bang, oh kalo gitu tulis aja gimana cara merawat rumah tangga bahagia. Duh bang kalo saya tulis tentang itu BISA diketawain sama temen2 saya bang, begitupun kalo nulis tentang pengasuhan anak, saya bukan ahlinya. Oh kalo gitu ibu nulis sesuatu yang sehari-hari ibu lakukan aja. Apa coba? Apa coba yang sehari-hari dilakukan ibu rumah tangga?

        Yap masak! Setiap ibu runah tangga pasti suka masak. Akhirnya ibu itu setiap malam nulis resep masakan yang sudah ia masak. Terus dia tulis setiap malam ketika .pekerjaan rumahnya sudah selesai lalu dia posting ke blog sampai akhirnya ditahun ketiga ada sebuah penerbit yang membaca tulisan-tulisannya di blog lalu tertarik dengan cerita si ibu itu dan membukukannya. Dan tahukah kalian? Sekarang ibu tersebut sudah menerbitkan 6 buku resep yang berbeda dan dia sudah menghasilkan 300 juta rupiah dalam setahun loh!

    See! Luar biasa kan dengan menuliskan apa yang kita suka dan yang bermanfaat bisa menghasilkan rupiah yang banyak bangeett dan yang paling penting adalah tulisan-tulisan itu bermanfaat banget untuk ibu-ibu rumah tangga lainnya, terutama buat ibu muda yang belom bisa masak kaya saya hehe..

     Lalu tere liye bercerita lagi tentang masakan mamaknya yang sangat enak, suatu hari beliau bertanya ke mamaknya”mak, kok mamak masakannya enak sekali, bagaimana cara memasaknya mak?” kalian tahu apa jawaban mamak nya tere liye ? mamaknya Cuma bilang “ya di masak-masak aja” beberapa tahun kemudian ketika bang tere udah nikah istrinya gak bisa masak lalu istrinya belajar, membeli setumpuk buku-buku resep di gramedia lalu di rumah ketika masak bukunya ada di dapur sambil diliat step by stepnya. Ketika dikatakan masukan air 200 ml, istri bang tere ambil gelas takar lalu masukan air ke gelas takar eh ternyata kelebihan lalu airnya dibuang eh ternyata malah kebanyakan buangnya huhu repot banget deh, pas dibilang iris wortel dia bingung ini irisnya miring apa bulat apa gimana ya? Setelah jadi bang tere disuruh nyoba masakannya dan dengan harap-harap cemas istrinya menunggu jawaban suaminya apakah enak atau tidak masakannya. Kata bang tere ga ada yang paling nyiksa selain harus jawab pertanyaan itu. Karena kalau dijawab ga enak nanti istrinya sedih tapi kalo dibilang enak harus makan habiskan semangkok yang rasanya sangat aneh dan itu sangat menyiksa bukan? hehe

      Tapi tahukah kawan setelah beberapa bulan istri bang tere masak tidak lagi pake gelas takar, tidak lagi pakai mikir-mikir dan tidak lagi pake buku resep di dapur, dan tidak lagi bertanya-tanya apakah masakannya enak atau tidak. Lalu Bang Tere bertanya “Bu, kok masakannya enak ya gimana masaknya?” lalu istrinya jawab “Ya masak-masak aja”
Wah ternyata jawaban ibunya bang tere dan istrinya sama ketika ditanya gimana cara masak yang enak.”Ya masak-masak aja”
     So, kalo sekarang ditanyain lagi gimana cara nulis yang bagus?teman-teman udah tau kan jawabannya? 

         Jawabannya ya ditulis-tulis aja hehe tapi ya itu tadi tulis yang kita tahu, yang kita suka dan yang bermanfaat buat orang banyak.
Btw, kata bang tere cerita tentang istrinya bang tere tadi Cuma fiksi ya buat perumpamaan aja kayaknya hehe

          Nah selanjutnya bang tere kasih tips untuk menumbuhkan semangat menulis, tipsnya yaitu :
  1.  Punya Blog
  2. Sering-sering posting di blog
  3. Buat janji tiap hari posting di blog (konsisten)
       gue udah punya blog tapi jujur untuk konsisten posting di blog tuh susaaah banget. Penyebab utamanya sih males huhu jangan ditiru yaaa. Nah, ketika kita udah punya blog dan udah sering dan konsisten posting langkah selanjutnya adalah mulailah terlibat dalam aktivitas menulis seperti lomba, gabung dengan komunitas penulis dan lain sebagainya. Ketika kita ikut lomba dan gabung dengan komunitas menulis maka kita akan termotivasi terus dalam menulis dan ketika kita udah sering menulis maka lama-lama tulisan kita akan bagus dan dapat dinikmati banyak orang. 
 
         Kemudian mulailah berfikir serius untuk menerbitkan karya-karya kita. Bisa diterbitin di Koran kampus, Koran local ataupun Koran nasional atau bahkan nerbitin buku di penerbit terkenal. Tipsnya adalah jangan malu, jangan minder dan jangan tidak Percaya Diri. Kalo ditolak ya tulis lagi terus aja sampai tulisan kita diterbitin. Bahkan bang tere sendiri dulu pernah ditolak oleh penerbit sampe 15 kali, ditolak Koran nasional juga sampe 9 kali kalo ga salah. Intinya jadi penulis itu ga bisa instan, har ini nulis terus besok bukunya diterbitin terus langsung dibuat film dan seterusnya. Memang harus sabar. Kata bang tere, kalo kita udah punya motivasi terbaik jadi penulis yang udah dibahas tadi maka ketika tulisan kita ga laku atau ga ada penerbit yang mau nerbitin kita jadi ga sedih karena niat kita menulis bukan untuk itu, yang penting menebarkan buah-buah kebaikan kan?

     Oia jadi penulis itu bisa dapet inspirasi dari mana aja terutama dari hasil berpetualang. Pengalaman itu bisa ditulis dan jadi hal yang menarik loh! Tulisan-tulisan di atas itu yang saya denger dari bang tere ya bukan dari gue sendiri karena gue juga masih harus banyak belajar banget. Doain ya semoga bisa jadi orang yang bermanfaat dari tulisan. Sukur-sukur bisa nerbitin  buku. Aamiin..
          Maaf banget ya kalo masih ada kekurangan dalam tulisan ini, maklumin yaa namanya juga masih belajar hehe
 

 
Well..itu yang bisa saya bagi dari workshop kepenulisan bersama tere liya yang diselenggarakan oleh econo channel UNJ 17 juni lalu. Terimakasih banget ya econo channel yang udah ngadain acara ini, udah ngundang penulis favorit saya. I was inspired by him so much!
Thank you econo channel, sukses teruus!