Ok, singkat cerita gue
berangkat sama someone special in my life haha, siapa lagi kalo bukan suami gue
:P Walopun doi lagi masuk angin tapi tetep mau nemenin gue (y)
Baiklah mari kita ke
inti dari tulisan ini. Jujur dari awal gue udah exciting banget dengan acara
ini secara pembicara yang hadir adalah Tere Liye! Yeah I am not a fans of him
but actually he is my favourite writer, that’s all! why is he to be my favo writer? Keep reading
this article so you can conclude by yourself
Tadi tere liye datang
dengan santainya pake tas ransel di pundak, pake kaos dan celana jeans, tapi
tumben loh kali ini doi ga pake sandal jepit tapi pake sepatu sport gitu,
pengen nanya kenapa sih.. but I guess that’s not important question yaa haha
Sebenernya judul
workshop ini kan dare to be a journalist, tapi bang Tere bilang dia bukan
jurnalis so dia ga akan ngomongin
tentang jurnalis tapi tentang gimana jadi penulis. Hal pertama yang Bang Tere
bilang adalah kenapa kamu mau jadi penulis? Why are we writing? Apakah kita
nulis karena pengen punya uang banyak? Atau karena pengen terkenal? Atau apa?
Bang Tere bilang kalo niatnya kayak gitu ya boleh-boleh aja tapi coba kalian
dengar kisah berikut ini:
Alkisah
ada sebuah persahabatan yang sangat
indah antara burung pipit, penyu dan pohon kelapa. Mereka berteman
semenjak mereka kecil. Pada suatu hari mereka harus berpisah. Si burung pipit
terbang jauh tinggi melewati lautan luas, melewati berbagai daerah yang sangat
jauh. Begitupun dengan penyu, ia pergi sangat jauh bahkan hingga melewati
benua. Mereka berpisah selama tiga tahun. Setelah berpisah mereka berkumpul
kembali dan masing-masing bercerita tentang pengalamannya selama tiga tahun
berpisah, yang pertama bercerita adalah si burung pipit. Dia bercerita bahwa
dia telah terbang sangat jauh ke daerah lain, dia telah melihat gununng-gunung
yang kokoh, pantai-pantai yang elok, desa-desa yang permai dan sebagainya, lalu
si penyu dan pohon kelapa berseru “waaah cerita kamu keren sekali duhai burung
pipit”. Lalu si penyu juga bercerita bahwa ia telah pergi melintasi berbagai
benua. Di berbagai benua tersebut dia bertemu dengan berbagai jenis orang baru.
Ada yang bermata hijau, bermata biru, ada yang hitam legam ada juga yang putih
bersih, lantas si burung pipit dan pohon kelapa berkata “waah cerita kamu jauh
lebih keren penyu” Lalu tiba lah giliran si pohon kelapa yang harus bercerita,
tapi si pohon kelapa bingung mau bercerita apa karena dia selama berpisah
dengan teman-temannya tidak pergi kemana-mana. Dia hanya diam di tepi pantai, jangankan
berpetualang ke tempat lain, bergeser pun ia tidak bisa, tapi si pohon kelapa
ini secara rutin menghasilkan buah yang sangat banyak dan ketika buahnya itu
berjatuhan, buah-buahan tersebut diambil oleh nelayan ataupun pelancong disana
lalu diminum dan dibawa olehnya. Bisa jadi buah kelapa itu berbuah lagi di
tempat lain, begitu seterusnya sehingga pohon kelapa tersebut memiliki banyak
sekali buah yang tersebar ke seluruh dunia bahkan melampaui benua, melewati
samudera yang bahkan lebih jauh daripada penyu dan burung pipit. Setelah
mendengar cerita si pohon kelapa, si penyu dan burung pipit berseru “Waah Jadi
buah kelapa di benua lain yang aku lihat itu asalnya dari kamu ya, waah itu
lebih keren dibanding kami!”
Ok, gimana menurut
kalian cerita tersebut? Can you get the point?
Well, cerita itu memang
fiksi tapi hikmah dari cerita itu yang mau bang Tere kasih ke kita semua. Di
cerita itu memang si penyu dan burung pipit bisa pergi jauh melanglang buana
bahkan si pohon kelapa pun iri karena dia ga bisa seperti temen-temennya yang
lain, tapi justru si pohon kelapa ini yang sangat bermanfaat buat orang lain,
dia menghasilkan buah yang dapat dimanfaatkan orang lain dan bahkan ditanam
lagi ditempat lain dan berbuah lagi lalu dimanfaatkan oleh orang lagi dan
begitu seterusnya. Sejatinya pohon kelapa ini yang lebih hebat karena dia
memiliki buah yang begitu banyak tersebar di berbagai tempat dan tentunya
bermanfaat buat banyak orang.
Nah! Kalo kita mau jadi
penulis yang pertama yang harus kita ingat adalah apa motivasi terbaik kita
dalam menulis. Motivasi terbaik artinya dorongan yang membuat kita ingin
menulis itu untuk apa? Apakah kita hanya ingin menulis sebatas terkenal
saja?atau hanya ingin kaya? Kalo Cuma itu motivasi kita maka biasanya tak akan
bertahan lama. Menulislah karena kita ingin menulis, suka menulis dan yang
paling penting adalah kita menulis agar buah-buah kebaikan yang ada di tulisan
kita dapat menyebar kemana-mana dan bermanfaat untuk banyak orang. Itulah
seharusnya motivasi terbesar kita dalam menulis karena kita gak penah tahu
sampai mana tulisan kita bisa berpengaruh untuk orang, kita tidak pernah tahu
ternyata ada orang yang tersentuh hatinya karena tulisan kita, terbuka hatinya
menuju hidayah Allah. Maasya Allah… Maka jadikanlah motivasi terbesar kita
dalam menulis adalah untuk menyebarkan buah-buah kebaikan sehingga in sya allah
pahala yang tak putus akan mengalir ke kita. Subhaanallah.. maka tulislah
tulisan yang baik, yang bermanfaat untuk banyak orang.
Bang tere cerita ketika
beliau dulu sering membagikan naskah novel secara gratis secara rutin di
blognya tiap hari, ada kejadian yang cukup mengagetkan. Suatu hari, bang tere
ga bisa lanjutin ceritanya karena
beliau
lagi tugas ke luar kota yang ga ada signal. Semua orang nanyain ke bang tere
“bang kapan cerita nya lanjut? (waktu itu cerita tentang borno dan mei) dari
sekian banyak orang yang nanyain ada satu orang yang nanya nya beda, dia bilang
dia tkw di hongkong yang setiap pagi membacakan cerita borno dan mei kepada
majikannya seorang nenek yang dia rawat. Ketika cerita itu terhenti si nenek galau kapan ceritanya
lanjut sampai bilang, gimana kalo ternyata saya mati dan saya belom denger
kelanjutan ceritanya. Sampe kaya gitu loh! Kita gak pernah tahu sampai mana
tulisan kita itu, kita ga pernah tahu siapa yang baca tulisan kita. Maka kalo
kita bikin tulisan yang baik, maka buah-buah kebaikan pun akan tersebar seperti
si pohon kelapa tadi.
Oia bang tere juga
cerita tentang seniornya dulu waktu di kampus yang hobiii banget nonton bola. Setiap
dini hari selalu nonton bola, nah beberapa tahun kemudian bang tere kaget pas
lihat tabloid bola ada artikel yang ditulis oleh seniornya itu. Setelah bang
Tere Tanya ternyata seniornya itu dulu kalo habis nonton bola paginya langsung
nulis review tentang pertandingannya. Dia tulis lalu dia posting di blog begitu
terus setiap hari sampai beberapa tahun kemudian ada editor yang lihat
tulisannya di blog lalu tertarik sama tulisannya dan akhirnya dia kerja di
tabloid bola dan dia bisa jadi reporter di sana yang meliput ke stadion-stadion
terkenal bahkan bisa bertemu dengan pemain-pemain bola terkenal. See!luar biasa
kan dari tulisan yang sekedar hobi bisa
jadi sesuatu yang sangat berharga.
Nah, Pembahasan
berikutnya yang dibahas oleh bang tere adalah kalo kita mau nulis, kita mau
nulis apa? Nah ini ni yang banyak ditanyain ke beliau. Banyak orang bertanya ke
bang tere “Bang, saya pengen jadi penulis bang tapi saya bingung mau nulis apa
ya bang?” lalu bang tere bilang pertanyaan itu sama aja kaya ada orang yang
bilang saya ingin jadi koki tapi gatau masak apa? Nah lho?!
Bang tere cerita, suatu
hari ketika di suatu seminar ada ibu rumah tangga yang bertanya pada bang tere
pertanyaan tersebut, “bang, saya Cuma ibu rumah tangga, kalo saya mau jadi
penulis saya harus nulis apa? Bang tere jawab coba ibu tulis keahlian ibu, saya
ga punya keahlian bang saya Cuma lulusan SMA, terus kata bang tere lagi ibu
rumah tangga nya bahagia? Iya bang, oh kalo gitu tulis aja gimana cara merawat
rumah tangga bahagia. Duh bang kalo saya tulis tentang itu BISA diketawain sama
temen2 saya bang, begitupun kalo nulis tentang pengasuhan anak, saya bukan
ahlinya. Oh kalo gitu ibu nulis sesuatu yang sehari-hari ibu lakukan aja. Apa
coba? Apa coba yang sehari-hari dilakukan ibu rumah tangga?
Yap masak! Setiap ibu
runah tangga pasti suka masak. Akhirnya ibu itu setiap malam nulis resep
masakan yang sudah ia masak. Terus dia tulis setiap malam ketika .pekerjaan
rumahnya sudah selesai lalu dia posting ke blog sampai akhirnya ditahun ketiga
ada sebuah penerbit yang membaca tulisan-tulisannya di blog lalu tertarik
dengan cerita si ibu itu dan membukukannya. Dan tahukah kalian? Sekarang ibu
tersebut sudah menerbitkan 6 buku resep yang berbeda dan dia sudah menghasilkan
300 juta rupiah dalam setahun loh!
See! Luar biasa kan
dengan menuliskan apa yang kita suka dan yang bermanfaat bisa menghasilkan
rupiah yang banyak bangeett dan yang paling penting adalah tulisan-tulisan itu
bermanfaat banget untuk ibu-ibu rumah tangga lainnya, terutama buat ibu muda
yang belom bisa masak kaya saya hehe..
Lalu tere liye
bercerita lagi tentang masakan mamaknya yang sangat enak, suatu hari beliau
bertanya ke mamaknya”mak, kok mamak masakannya enak sekali, bagaimana cara
memasaknya mak?” kalian tahu apa jawaban mamak nya tere liye ? mamaknya Cuma
bilang “ya di masak-masak aja” beberapa tahun kemudian ketika bang tere udah
nikah istrinya gak bisa masak lalu istrinya belajar, membeli setumpuk buku-buku
resep di gramedia lalu di rumah ketika masak bukunya ada di dapur sambil diliat
step by stepnya. Ketika dikatakan masukan air 200 ml, istri bang tere ambil
gelas takar lalu masukan air ke gelas takar eh ternyata kelebihan lalu airnya
dibuang eh ternyata malah kebanyakan buangnya huhu repot banget deh, pas
dibilang iris wortel dia bingung ini irisnya miring apa bulat apa gimana ya?
Setelah jadi bang tere disuruh nyoba masakannya dan dengan harap-harap cemas
istrinya menunggu jawaban suaminya apakah enak atau tidak masakannya. Kata bang
tere ga ada yang paling nyiksa selain harus jawab pertanyaan itu. Karena kalau
dijawab ga enak nanti istrinya sedih tapi kalo dibilang enak harus makan
habiskan semangkok yang rasanya sangat aneh dan itu sangat menyiksa bukan? hehe
Tapi tahukah kawan
setelah beberapa bulan istri bang tere masak tidak lagi pake gelas takar, tidak
lagi pakai mikir-mikir dan tidak lagi pake buku resep di dapur, dan tidak lagi
bertanya-tanya apakah masakannya enak atau tidak. Lalu Bang Tere bertanya “Bu,
kok masakannya enak ya gimana masaknya?” lalu istrinya jawab “Ya masak-masak
aja”
Wah ternyata jawaban
ibunya bang tere dan istrinya sama ketika ditanya gimana cara masak yang
enak.”Ya masak-masak aja”
So, kalo sekarang
ditanyain lagi gimana cara nulis yang bagus?teman-teman udah tau kan
jawabannya?
Jawabannya ya
ditulis-tulis aja hehe tapi ya itu tadi tulis yang kita tahu, yang kita suka
dan yang bermanfaat buat orang banyak.
Btw, kata bang tere
cerita tentang istrinya bang tere tadi Cuma fiksi ya buat perumpamaan aja
kayaknya hehe
Nah selanjutnya bang
tere kasih tips untuk menumbuhkan semangat menulis, tipsnya yaitu :
- Punya Blog
- Sering-sering posting di blog
- Buat janji tiap hari posting di blog (konsisten)
gue udah punya blog
tapi jujur untuk konsisten posting di blog tuh susaaah banget. Penyebab utamanya
sih males huhu jangan ditiru yaaa. Nah, ketika kita udah
punya blog dan udah sering dan konsisten posting langkah selanjutnya adalah
mulailah terlibat dalam aktivitas menulis seperti lomba, gabung dengan
komunitas penulis dan lain sebagainya. Ketika kita ikut lomba dan gabung dengan
komunitas menulis maka kita akan termotivasi terus dalam menulis dan ketika
kita udah sering menulis maka lama-lama tulisan kita akan bagus dan dapat
dinikmati banyak orang.
Kemudian mulailah berfikir
serius untuk menerbitkan karya-karya kita. Bisa diterbitin di Koran kampus, Koran
local ataupun Koran nasional atau bahkan nerbitin buku di penerbit terkenal. Tipsnya
adalah jangan malu, jangan minder dan jangan tidak Percaya Diri. Kalo ditolak
ya tulis lagi terus aja sampai tulisan kita diterbitin. Bahkan bang tere
sendiri dulu pernah ditolak oleh penerbit sampe 15 kali, ditolak Koran nasional
juga sampe 9 kali kalo ga salah. Intinya jadi penulis itu ga bisa instan, har
ini nulis terus besok bukunya diterbitin terus langsung dibuat film dan
seterusnya. Memang harus sabar. Kata bang tere, kalo kita udah punya motivasi
terbaik jadi penulis yang udah dibahas tadi maka ketika tulisan kita ga laku
atau ga ada penerbit yang mau nerbitin kita jadi ga sedih karena niat kita
menulis bukan untuk itu, yang penting menebarkan buah-buah kebaikan kan?
Oia jadi penulis itu
bisa dapet inspirasi dari mana aja terutama dari hasil berpetualang. Pengalaman
itu bisa ditulis dan jadi hal yang menarik loh! Tulisan-tulisan di atas
itu yang saya denger dari bang tere ya bukan dari gue sendiri karena gue juga
masih harus banyak belajar banget. Doain ya semoga bisa jadi orang yang
bermanfaat dari tulisan. Sukur-sukur bisa nerbitin buku. Aamiin..
Maaf banget ya kalo masih ada kekurangan dalam tulisan ini, maklumin yaa namanya juga masih belajar hehe
Well..itu yang bisa
saya bagi dari workshop kepenulisan bersama tere liya yang diselenggarakan oleh
econo channel UNJ 17 juni lalu. Terimakasih banget ya econo channel yang udah
ngadain acara ini, udah ngundang penulis favorit saya. I was inspired by him so
much!
Thank you econo channel,
sukses teruus!
saya sering lihat buku-bukunya di toko, saya pikir dia cewek, ternyata cowok toh, soalnya saya belum pernah beli bukunya, maklum saya terpengaruh omongan bahwa penulis yang sangat produktif karyanya gak berbobot. kapan2 coba baca salah satu bukunya dah
BalasHapusayo semngat uwi, be great writer! menulislah agar cerah hatimu #qoryquote hehehe
BalasHapus