Kamis, 17 Februari 2011

Manhaj dan Tukang Ojek

Bangun tidur tadi entah kenapa tiba-tiba aku teringat pada sebuah percakapan ku dengan seorang tukang ojek. Buatku percakapan itu berkesan dan sangat bermakna. Berikuti ini kisahnya hehe. Cekidot!!

Hari itu hari ahad, Hari dimana aku akan pergi ke Ma'had di daerah bekasi. Pagi itu aku janjian dengan saudariku. Hesti namanya. Aku menuggunya di dekat stasiun Senen. Aku melihat ada banyak tukang ojek yang berjejer di dekat situ untuk mencari penumpang. Tapi tentu saja tak kuhiraukan. Mereka kan suka iseng n jahil fikirku.

Namun tiba-tiba ada seseorang yang menegurku. Dia hanya bertanya : "Mau ngaji mbak?"
dengan sedikit malas akupun menjawab singkat "iya". Setelah itu dia malah nanya lagi "ngajinya dimana ?"
aah mau tahu aja si kataku dalam hati. namun  aku jawab juga dengan singkat "bekasi".Eh dia malah nanya lagi "mba, manhajnya apa?". Jujur aku terkaget-kaget dengan pertanyaan itu. Pertanyaan yang berkelas menurutku.Terlebih yanng bertanya adalah tukang ojek yang aku fikir tak tahu apa itu manhaj ( astaghfirullah )

sengaja aku tak jawab pertanyaannya. Namun aku balik bertanya "kalo abang sendiri manhajnya apa emang?"
dia pun menjawab dengan lantang "saya sih ikutin yang pertama menyiarkan islam aja mbak" agak bingung aku brtanya "maksudnya?" dia menjawab "yaa yang pertama nyiarin islam siapa?saya sih ikutin manhajnya beliau aja." 


Tukang ojek itupun bertanya tentang nama-nama ustadz yang tak asing lagi buatku. Seperti Ust.Yazid , Ust.Abu Usamah, Ust.Dahroni dll....

dari situ aku sadar bahwa tukang ojek yang sedang bicara denganku ini bermanhaj sama denganku. Subhanallah, aku gembira, ternyata ditengah kesibukannya menjadi tukang ojek dia masih mau ngaji menuntut ilmu syar'i. Walaupun usianya tak lagi muda, ia tetap bersemangat menuntut ilmu bahkan mendakwahkan pada orang lain.


Seorang tukang ojek mengerti apa itu manhaj dan telah menentukan apa manhaj yang ia pillih tentu dengan alasan yang jelas. Seorang tukang ojek mengerti apa itu tauhid dan apa itu syirik. Ia mengerti apa itu sunnah dan apa itu bid'ah...

Dia seorang tukang ojek mengerti. Tukang ojek yang mungkin bagi kita adalah kaum2 proletar kaum yang tak mengrti apa2. Beda dengan kita yang katanya agent of change. Tapi malah tak mengerti sedikitpun tentang ilmu syar'i. Lantas apa yang ingin di ubah jika kau tak mengerti?

AYO KITA SAMA-SAMA NUNTUT ILMU SYAR'I. Dan jawab pertanyaan itu :


Apa Manhaj mu???

Tidak ada komentar:

Posting Komentar