Inilah sebuah kisah yang sangat saya rindukan. Kisah yang sangat indah yang tak akan terlupakan… cekidoottt ^_^
……..
Selulus SMP entah kenapa saya ingin bersekolah di SMAN 1 Jakarta, padahal melihatnyapun tak pernah. apalagi mengunjunginya. Namun kini saya tahu kenapa ALLAH menakdirkan saya untuk menimba ilmu disana. Karena disanalah saya akan bertemu dengan orang-orang hebat seperti mereka. Perantara-perantara Allah dalam memberikan hidayah-Nya…
……...
Ketika saya kelas X SMA tepatnya X-6 saya sekelas dengan perempuan aneh menurut saya saat itu. Bayangkan saja jilbabnya sudah panjang, lebar pula. Ditambah lagi di dalamnya ia memakai jilbab lagi. Keanehan lainnya adalah ia selalu memakai rok dan memakai manset. Dialah HILDA - semoga ALLah senantiasa merahmatinya-. Jujur memang saat itu saya masih menganggap hal itu aneh, dan karena rasa ingin tahu saya terlampau besar maka saya tanya kepadanya mengenai hal-hal yang saya anggap aneh tersebut. saya tanya :
“Da, emang pake jilbab wajib ya ( what a stupid question ! ) trs kenapa sih lw pake jilbab panjang2 amat? Trs pake dobel2 segala lagi.apa gak gerah?” dan dengan sabar ia pun menjawab kurang lebihnya seperti ini “iya wi pake jilbab itu wajib. Dan kenapa dobel karena biar rambut kita ga keliatan.soalnya kan klo tipis masih bisa nerawang rambutnya jadi keliatan org deh.trs knp panjang karena biar nutupin dada kan ada di qur’an wi ..”
Dijelasin seperti itu saya semakin penasaran dan semakin sering berdiskusi dengan Hilda. Hildapun dengan sangat baik hatinya meminjamkan beberapa buku-buku islam untuk saya. Terutama tentang jilbab. Sungguh saya sangat berterimakasih kpd Hilda yang telah meminjamkan buku-buku tersebut, karena dengan membaca buku-buku itu saya semakin ingin untuk berjilbab dan semakin ingin untuk tahu tentang islam. Terlebih setelah saya mengikuti kegiatan pesantren kilat yang diadakan rohis di pusat bahasa rawamangun. saya semakin terpanggil untuk berjilbab, semakin ingin mempelajari islam, dien saya sndri. Namun sampai akhir kelas X sya belum mampu juga untuk berjilbab karena masih ragu . singkat cerita sampailah tiba waktunya kenaikan kelas XI dengan saya yang masih cupu ( baca : belum pake jilbab ). saya sedih ternyata saya tak sekelas dengan hilda lagi ( ya iyalah dia kan masuk IPA sedangkan gw IPS.) Eia ada cerita sedikit nih tentang pemilihan jurusan. Waktu gw ngambil rapot masa gw disuruh milih sendiri mau masuk IPA atw IPS padahal kalo org2 kan udah ditentuin masuk mananya.Tapi karena gw ga suka matematika, fisika n kimia gw lebih milih IPS daripada hehe . sempet kefikiran sih takut dikira bego sama orang2 gara2 gw masuk IPS,haha dangkal bgt ya fikirannya. Abis mau gimana lagi gw ga suka bgt sama mtk fisika n kimia. Ntar klo dipaksa bisa2 ga lulus UN gw.huhu)
Eh maaf ya jadi ngelantur gini hehe. Baiklah kita lanjutkan kisahnya.
Ternyata di kelas XI saya sekelas dengan perempuan yang serupa dengan Hilda. I mean yang make jilbab luas (panjang x lebar ), dobel, manset dan segala macemnya deh. Tapi wajahnya sudah tk asing lagi bagiku karena ia adalah anggota ekskul yang juga sama dengan saya. Dialah RIKA FEBRIYANTI HUTABARAT –semoga ALLah selalu membimbingnya-. Cukup senang bisa satu kelas sama dia karena ternyata rumah kita berdekatan sehingga kalo pulang bisa ada barenngannya.hehe. dengan rika sayapun banyak bertannya tentang agama. Rasa ingin tahuku muncul lagi, pertanyaan demi pertanyaan selalu ia jawab dengan sabar dan hati-hati. Nah, karena berteman dengan rika inilah saya semakin “terjerumus” kedalam kebenaran hehe, karena setiap istirahat pertama pasti rika ke masjid dan saya juga jadi ikut-ikutan trs istirahat keduapun demikian. Rasanya saya semakin menemukan jalan hidupku. saya jadi tahu teman-teman rika yang lainnya ( baca : anak rohis ) mereka sama semua tuh pake jilbab panjang,lebar, dobel,manset, selalu peke rok, wuih pokonya ketutup deh. Hebat!
Sama rika suka diajak liat-liat buku yang ada di rohis dan kemudian saya meminjamnya untuk dibaca di rumah. saya semakin ingin berhijab tapi masih malu. Trs saya cerita deh sama rika tentang keinginan itu. Tentu saja rika mendukung saya untuk berjillbab. Dia berusaha untuk meyakinkan saya untuk itu.sayapun di rumah semakin sering bercermin sambil memakai jilbab sambil berfikir apa pantas ya saya berjilbab? Hmm…
………..
Tibalah tanggal bersejarah itu, tanggal yng merupakan perubahan terbesar dalam hidup hehe lebay. Perubahan yang dilakukan dengan melalui proses panjang nan berliku. Tanggal bersejarah itu yaitu Jumat 15 Desember 2006, Saat itu ujian blok terakhir. Rasanya aneh banget waktu itu, rsanya semua orang tertuju pada saya (halah ). Banyak yang nanya “ ya ampun dewi sekarang pake jilbab?” blab la bla… tentu aja si rika nyengir2 senang.
Terus sy kan sering main-main ke rumah rika , trs rika sering cerita tentang liqo gitu. Awalnya sy tak ngerti pa itu liqo, tapi setelah dijelasin sama rika jadi tau deh. Nah, tiba-tiba aku pengen ikut liqo, pengen ikut ngaji juga, pengen dapet ilmu agama secara rutin, ga Cuma nanya-nanya doang dari rika ataupun Hilda. Akhirnya sy bilang sama rika “ka, gw pengen deh ikut liqo kaya lw, boleh gak ka?” trs rika bilang dia tanya dulu sama kk liqonya itu. Dan ternyata setelah rika nanya aku boleh ikut liqo. Wuih betapa senangnya sy saat itu. Tibalah saat liqo pertama dengan murabbi kak CATUR WULANDARI-semoga ALLAh senantiasa menyayanginya-. Awal ketemu kak catur jujur aku takut. Melihat matanya yang tajam dan gaya bicaraannya yang selalu trlihat serius aku agak deg-degan , tapi karena saya pengen dapet ilmu agama ya saya coba untuk ga deg-deg an. Eia karena saya agak
Eia, masih ada banyak sahabat-sahabat yang luar biasa lagi yang aku punya, dan kami tergabung dalam
“KWARTED SOSIAL” . anggotanya adalah saya, rika, sarah dan ayu -semoga Allah memberikan keistiqomahan kpd kami- kami lah yang sering pulanng paling akhir dari masjid ibnu sinna. Kadang kami curhat-curhatan sampe nangis, kadang juga diskusi ,pernah juga bikin-bikin pantun di bukom hehe. Sarah itu awalnya aku fikir dia orang yang jutek tapi ternyata cerewet banget dan paing asik diajak curhat. Sarah itu klo nsehatin “nendang” banget, semangat banget dah dia mah. Pun dengan ayu, ia cerdas dalam pelajaran dan serius dalam menasihati. Keimanan mereka tak perlu diragukan lagi. Mereka orang-orang yang subhanallah, yang luar biasa…
……………….
Saat ini kami telah memiliki kesibukan yang berbeda-beda. Hmm.. kami sudah tak sama-sama lagi dalam menuntut ilmu syar’i. Kalo mau ketemu susaaahh bgt.. hehe ( maklumlah semuanya punya kegiatan masing-masing) tapi jujur mengenal kalian adalah sebuah anugerah untukku. Kenangan yang ku lewati bersama kalian adalah kenangan terindah dalam hidupku. Semoga walau kita jarang bersua kita selalu bertemu dalam doa. Aku cinta kalian karena ALLAH…
Uhibbukum fillah ^_^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar