Sosiologi politik adalah suatu disiplin ilmu yang menggabungkan antara ilmu sosiologi dan ilmu politik. Berbagai fenomena politik tidak bisa dilepaskan dari struktur sosial masyarakat, begitu pula sebaliknya terbentuknya struktur sosial masyarakat tidak bisa dipisahkan dari tatanan politik. Ilmu sosiologi lahir pada abad Ke-14/18. Sedangkan Ilmu politik lahir di abad 20.
Ruang Lingkup Sosiologi :
- Struktur Masyarakat
- Sistem Sosial
- Kelas Sosial
- Pelapisan masyarakat / Stratifikasi
Ruang Lingkup Politik :
- Kekuasaan
Menurut Robert Dahl kekuasaan adalah kemampuan seseorang atau sekelompok orang untuk mempengaruhi jalan fikiran dan tindakan orang lain untuk mengikuti jalan fikiran dan tindakan pihak pertama tadi. Menurut para ahli yang lain : Kekuasaan adalah kemampuan seseorang atau sekelompok orang di dalam mempengaruhi proses pengambilan kebijakan kolektif.
Kekuasaan itu bersifat :
1. Keterpaksaan
2. Kekuasaan itu memerlukan orang lain ( Non personal/ Tidak sendiri )
Terjadinya ketimpangan kekuasaan dalam masyarakat disebabkan karena beberapa hal yaitu ;
I. Karena adanya distribusi kekuasaan / sumber daya politik yang timpang dimana ada segelintir oranng yang memiliki sumber daya politik yang banyak. Sementara sebagian besar yang lain memiliki sumber daya politik yang terbatas. Sumber daya politik yaitu :
1. Fisik
2. Pengetahuan
3. Kekayaan
4. Keturunan
5. Ascribed Status ( Karena keturunan )
6. Achieved Status ( diraih karena usaha+proses contoh sarjana )
7. Kesehatan
- Sistem
- Budaya Politik
- Variabel/ Dimensi/ Distribusi Kekuasaan
- Orientasi seseorang : Seseorang memiliki orientasi/ cara pandang untuk berkuasa
- Alokasi terhadap politik : Adanya alokasi/ pembagian baik waktu, tenaga, Fikiran, materi dan pekerjaan untuk masalah politik sehingga akan lebih mudah berkuasa
IV. Bakat
Perspektif dalam sosiologi politik yakni :
1. Perspektif structural fungsional : Perubahan-perubahan di dalam masyarakat sangat dipengaruhi oleh berfungsinya semua segi kehidupan secara seimbang. Masing-masing variable di dalam struktur kehidupan bersifat saling mempengaruhi dan membentuk satu kesatuan yang harmonis ( aliran konservatif ) Penganut aliran ini adalah Emile Durkheim, Talcot Parson, Robert Merton, Max Weber. Inti dari perspektif ini adalah masyarakat akan maju jika seluruh elemen masyarakat berfungsi dengan baik.
2. Perspektif Konflik ( Perspektif yang radikal ) : Masyarakat akan berkembang secara dinamis jika didalamnya terdapat konflik-konflik yang dapat dikelola dengan baik. Tokoh dari perspektif ini adalah : Karl Marx, Neo Marxis. Konflik merupakan historical necessity.
3. Perspektif Elitis : Perubahan-perubahan dalam masyarakat dapat berjalan dengan baik jika dilakukan oleh sekelompok orang yang memiliki peranan dan pengaruh penting di masyarakat. Sekelompok orang ini dalam sosiologi politik disebut sebagai elitis.
4. Perspektif Pluralis : Perubahan-perubahan dalam masyarakat merupakan cermin dari keanekaragaman kelompok-kelompok di dalamnya, berbeda dengan perspektif elit, perspektif plurallis menyatakan bahwa dinamika perubahan dalam masyarakat hanya dapat berlangsung dengan baik jika dipelopori oleh berbagai kelompok strategis didalamnya. Kelompok strategis adalah kelompok yang mempunyai pengaruh / memberi arah dalam kehidupan masyarakat. Contoh : Kelompok Ulama, Kelompok bisnis, Muhammadiyah, NU dll
Tidak ada komentar:
Posting Komentar